Jual Benih Pinus Merkusii Unggul
Sebagai spesies asli Indonesia yang telah lama dimanfaatkan dalam kegiatan kehutanan dan reklamasi, Pinus Merkusii menawarkan manfaat lainnya berupa vegetatif jangka panjang untuk pemulihan lahan terdegradasi maupun hutan tanaman industri.
Dengan potensi ekonomi dari kayu dan getahnya, serta kemampuannya bertahan di berbagai kondisi tapak, benih Pinus Merkusii menjadi pilihan strategis bagi perusahaan yang bergerak di bidang;
- Restorasi lahan
- Reklamasi tambang
- Dan pengembangan HTI
Melalui seleksi sumber benih unggul dan penanganan pascapanen yang tepat, kami menyediakan benih Pinus Merkusii yang siap digunakan untuk skala proyek besar maupun reboisasi individu.
Pinus Merkusii
Benih Pinus Merkusii berasal dari kerucut matang berwarna coklat tua yang dipanen pada periode Oktober hingga November, mengikuti siklus fenologi alaminya di Sumatera Utara.
Sebelum didistribusikan, benih Pinus Merkusii dikeringkan terlebih dahulu. Setelah dikeringkan, benih disortir dan dikemas dalam plastik kedap udara untuk menjaga kesegaran dan daya simpan.
Spesifikasi produk benih Pinus Merkusii;
- Jenis: Benih berupa biji murni
- Kemurnian: 95%
- Daya kecambah: ±85–90% (dengan perlakuan benih yang sesuai)
- Kebutuhan benih: 0,1–0,2 kg per hektar (jarak tanam 2 × 2 meter)
- Asal: Kawasan hutan dataran tinggi, Sumatera Utara
- Umur simpan: Hingga 12 bulan jika disimpan pada suhu 10–15°C
Petunjuk Penyemaian dan Persemaian
Penanganan benih Pinus Merkusii membutuhkan perlakuan awal agar perkecambahan optimal dan maksimal. Untuk meningkatkan viabilitas, lakukan perendaman dalam air suhu kamar selama 24 jam.
Benih yang tenggelam layak disemaikan, sementara yang mengapung dapat disisihkan. Jika diperlukan, lakukan strategi stratifikasi dingin dengan menyimpan benih dalam lemari es selama 2-4 minggu.
Media semai terdiri atas campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Gunakan polybag kecil (10 x 15 cm) atau tray semai.
Benih ditaburkan pada kedalaman 0,5 hingga 1 cm, lalu ditutup tipis dan disiram rutin. Persemaian sebaiknya diletakkan di tempat teduh dengan naungan 50%. Perkecambahan akan muncul antara hari ke-10 hingga ke-21.
Setelah 2-3 bulan atau tinggi bibit mencapai 10-15 cm, dipindahkan ke polybag lebih besar (15 x 20 cm). Bibit dapat ditanam permanen di lapangan pada umur 6-12 bulan dengan tinggi minimal 20 cm.
Performa Tumbuh dan Adaptasi Lingkungan
Pinus Merkusii menunjukkan performa optimal pada lahan berketinggian 600-1500 mdpl, suhu rata-rata 18-26°C, serta curah hujan antara 1000 hingga 4000 mm per tahun. Jenis tanam ideal adalah tanah yang memiliki drainase baik dan pH relatif asam, berkisar antara 4 hingga 6.
Sistem akar tunggang yang kuat membuat tanaman ini mampu menahan erosi dan menjangkau lapisan air tanah lebih dalam. Tajuk tumbuh vertikal dengan percabangan rapi, memudahkan proses silvikultur intensif pada hutan tanaman produksi maupun konservasi.
Manfaat Ekologis dan Ekonomis
Pemanfaatan Pinus Merkusii sebagai spesial unggulan dalam proyek penghijauan memberikan dampak luas, baik dari aspek ekologis maupun nilai ekonomis jangka panjang.
Manfaat utamanya yaitu;
- Produksi kayu untuk industri pulp, kertas, dan konstruksi ringan
- Getah sebagai sumber terpentin dan gondorukem, bernilai tinggi di industri kimia dan farmasi
- Penstabil lahan pada area reklamasi tambang dan lereng terdegradasi
- Peningkatan biodiversitas saat dikombinasikan dengan spesies lokal seperti sengon atau akasia
Keunggulan Produk Benih yang Kami Tawarkan
- Dipanen dari pohon induk sehat, melalui seleksi visual dan fisiologis
- Daya tumbuh tinggi terbukti melalui uji laboratorium internal
- Siap dikirim dalam kemasan aman ke seluruh wilayah Indonesia
- Tersedia dalam berbagai volume sesuai kebutuhan proyek
Kami menyediakan layanan tambahan berupa konsultasi teknis untuk penentuan dosis tebar, manajemen persemaian, dan sistem tanam terbaik sesuai lokasi.
Catatan Khusus dalam Budidaya
Perlu diketahui, Pinus Merkusii memiliki kadar resin yang tinggi. Oleh karena itu, sistem pemeliharaan perlu mencakup pengelolaan risiko kebakaran hutan.
Selain itu, hama seperti penggerek batang harus dipantau secara berkala, khususnya pada fase awal pertumbuhan di lapangan.
Untuk memperkaya keanekaragaman hayati, penanaman dapat dikombinasikan dengan spesies lain yang memiliki strata tajuk pembeda. Pendekatan ini akan membentuk ekosistem yang lebih stabil dalam jangka panjang.